open trip pahawang kiluan dan paket wisata teluk kiluan

paket wisata teluk kiluan | Pulau Sangiang merupakan keliru satu pulau kecil yang terdapat di Provinsi Banten, tepatnya di Selat Sunda pada Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Seperti pulau-pulau lain yang berada di Banten, Wisata Pulau Sangiang Banten terhitung punya energi tarik yang sangat indah sehingga memikat para wisatawan baik lokal maupun asing untuk mengunjunginya. Salah satu energi tarik berikut adalah terumbu karang serta pantai yang indah di pulau ini.
Pulau Sangiang sendiripada awalannya dijadikan sebagai lokasi cagar alam bersama luas 700,35 Ha. Namun terhadap perkembangannya, lokasi cagar alam ini kemudian diubah secara fungsional jadi Taman Wisata Alam bersama luas sekitar 530 Ha.Keindahan alam Pulau Sangiang ini terdapat terhadap pantai pasir putih, pantai pasir panjang, dan pantai Batu Mandi yang terhitung dihiasi oleh tanaman bakau di sekelilingnya sehingga Anda yang bahagia bersama pemandangan tanaman beserta keindahan pantai sangat cocok untuk pilih pulau ini sebagai destinasi wisata. Dengan mendatangi pulau ini, Anda terhitung dapat mendaki tebing-tebing yang curam, pemandangan gua bersama banyak kelelawar di dalamnya, serta gerombolan ikan hiu yang memangsa kelelawar. Anda yang menyukai rimba di lokasi perairan pasti tidak bakal menyesal kecuali datang ke tempat ini.

Aneka Sarana Wisata Pulau Sangiang Banten

open trip pahawang  Anda yang menyenangi trip ke lokasi rimba dan pulau dapat sangat menikmati Wisata Pulau Sangiang Banten bersama mendatangi bangunan dan meriam Jepang peninggalan Perang Dunia ke-2, reruntuhan resor, Pantai Batu Mandi Utara untuk lihat sunset dan terhitung berkemah di sekitaran bibir pantai, Menara Pandang, Batu Raden, Berlin Wall sebagai spot snorkeling dan diving, Tembuyung, Rawa Tembuyung, Legon Waru sebagai spot snorkeling dan diving, Muara rimba Bakau, Pantai Pasir Panjang, Legon Bajo, Tanjung Bajo Timur dan Barat sebagai spot diving, dan Goa Kelelawar.

Anda perlu budget sebanyak kurang lebih 700 ribu rupiah per orang bersama sekurang-kurangnya 15 orang yang turut didalam rombongan wisata. Namun, jumlah berikut belum mencakup penginapan. Anda selamanya perlu mengeluarkan cost untuk menginap kecuali idamkan bermalam di hotel atau cottage. Meskipun begitu, Anda selamanya dapat mengirit cost bersama menginap di rumah penduduk atau mempunyai tenda dan berkemah di spot spesifik untuk berkemah. Anda memadai mengeluarkan duit untuk cost pergi ke Pantai Anyer dan membayar cost perahu motor untuk menuju Pulau Sangiang.

Jika idamkan bahagia melingkari Wisata Pulau Sangiang Banten ini, Anda perlu menyisihkan kala sebanyak dua sampai tiga hari sehingga dapat tiba di Dermaga Anyer dan melanjutkan perjalanan ke Pualu Sangiang, Menara Pandang, Batu Mandi, Mangrove Rawa Kedondong, snorkling, mendatangi Goa Kelelawar, dan menghabiskan malam di Pasir Panjang.

Sejarah

Selain lumba-lumba dan keindahan alam yang menawan, ada hal lain yang jadi energi tarik teluk Kiluan, yaitu sejarah yang masih beredar di warga sekitar sampai kala ini. Konon katanya, di tengah pulau Kiluan, terkandung tumpukan batu yang dikeramatkan, yang dipercaya adalah makam punya Raden Arya Antawijaya atau Raden Mas Arya..

Raden Arya Antawijaya adalah seorang pendatang di kawasan perdagangan penduduk desa Bawang yang berasal dari Banten (ada terhitung yang menjelaskan ia berasal dari Malaka), di kala kerajaan Majapahit menjadi runtuh dan Islam menjadi masuk ke Indonesia. Karena kesaktiannya, Raden Arya Antawijaya susah dibunuh oleh musuh-musuhnya. Hingga suatu hari, ia ditantang bertanding oleh seorang warga setempat, yaitu guru silat dari Kotaagung, Tanggamus. Saat itu, ia mendapat ilham bahwa ajalnya sudah dekat. Lalu, ia menunjuk sebuah pulau dan meminta, kecuali ia tewas didalam pertandingan ini, ia idamkan dimakamkan di pulau tersebut. Ia pun memberitahu bagian terlemah di tubuhnya, dan tewas sebab ditusuk bersama senjata di bagian tubuhnya itu. Setelah itu, ia sangat di makamkan di pulau itu, dan pulau itu pun dinamai Kiluan yang didalam bahasa Lampung artinya “permintaan”.